Kerajaan Sanggau Kalimatan Barat – Kerajaan Sanggau merupakan salah satu kerajaan Islam yang berdiri di pedalaman Kalimantan Barat, tempat yang bersejarah ini berkembang dari hulu sungai Sekayam yang kecil. Raja-Raja yang pernah memerintah di Kerajaan Sanggau sendiri masih memiliki pertalian darah dengan Kerajaan Matan Tanjungpura, Kerajaan Sukadana, Kerajaan Meliau, Kerajaan Tayan hingga Kerajaan Simpang.
Sejarah kerajaan ini awalnya berada di daerah hulu sungai Sekayam, tetapi pada tahun 1872 Raja Ayub memindahkan pusat kerajaan ke desa Katuk di tepian sungai Kapuas. Perpindahan ini membuat Kerajaan Sanggau mulai maju perekonomian nya sehingga masyarakat memiliki ekonomi yang bagus, bahkan banyak orang dari Kerajaan dan Negara lain yang berdagang di Kerajaan Sanggau.
Kerajaan Sanggau sendiri akhirnya berakhir hingga masa kemerdekaan yang pada akhirnya wilayah tersebut menjadi Kabupaten Sanggau. Di dalamnya juga termasuk wilayah Kerajaan Tayan, Melian, dan Sekadau, tetapi pada tahun 2006 kecamatan bekas Kerajaan Sekadau dijadikan kabupaten baru yang bernama Kabupaten Sekadau.
www.rizkyjayarentcar.com akan membahas tentang hasil penemuan yang berhubungan dengan kerajaan Sanggau. Apa sajakah fakta yang berkaitan dengan Kerajaan Sanggau? Yuk simak ulasan nya berikut ini:
- Hal pertama yang harus di bahas adalah tentang lokasi berdirinya Kerajaan yang satu ini terletak di hulu Sungai Sekayam, tepatnya di desa Mengkiam.
- Pendiri Kerajaan Sanggau ini merupakan keturunan dari Raja Tayan 1, Gusti Togok menikah dengan Ratu Srikandi, sedangkan Gusti Togok adalah putra kedua dari Gusti Lekar Raja Tayan 1. Putra mahkota Gusti Lekar yaitu Gusti Gagok atau pangeran Mancar menggantikan ayah nya untuk menjadi Raya Tayan II.
Setelah pemerintahan panembahan Gusti Mekah Kesuma Negara ini berakhir, Gusti Akhmad Sri Negara dinobatkan untuk menjadi Raja selanjutnya. Tetapi karena penjajahan Belanda membuat keluarganya di asingkan ke wilayah Malang, Jawa Timur dengan tuduhan telah menghasut para tumenggung Kerajaan untuk melawan Belanda.
Karena peristiwa tersebut, Panembahan H. Gusti Abdullah lalu diangkat menjadi pangeran Mangku sebagai wakil dari Panembahan. Tetapi setelah penobatan tersebut, tidak lama kemudian Pangeran Mangku wafat dan digantikan dengan Gusti Akhmad, lalu Gusti Hamis, dan Raja Sekadau selanjutnya adalah Gusti Kelip.
Tahun 1944 Gusti Kelip meninggal karena dibunuh penjajah Jepang, lalu Jepang mengangkat Gusti Adnan untuk menjadi orang besar di Kerajaan tersebut dengan gelar Pangeran Agung. Tapi pada tahun 1952 Pangeran Adnan dan Gusti Kolen dari Kerajaan Belitang menyerahkan administrasi pemerintahan kepada Republik Indonesia.
Untuk Anda yang penasaran ingin melihat lokasinya saat ini dapat menggunakan jasa Rizky rental mobil Pontianak. Tempat sewa mobil yang terpercaya dan solusi Anda untuk keliling Kota Pontianak, Kalimantan Barat dengan harga terjangkau.